Label

Kamis, 07 Januari 2010

Bagi Hasil Minyak dan Gas Bumi Bojonegoro Tak Penuhi Target

Dana bagi hasil minyak dan gas bumi dari pemerintah pusat ke Pemerintah Bojonegoro tahun 2009 sebesar Rp 37,9 miliar di bawah target Rp 61,8 miliar. Dampaknya, belanja proyek tahun ini tertunda pembayarannya.Kondisi ini disebabkan produksi minyak dari sumur Sukowati yang dikelola PetroChina dan sumur minyak di Blok Cepu yang dikelola ExxonMobile belum sesuai harapan."Imbasnya, dana bagi hasil tak penuhi target," tegas Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Pemerintah Bojonegoro, Herry Sudjarwo, di Kantor DPRD Bojonegoro, Rabu (23/12).Herry mengatakan target produksi migas dari dua sumur tersebut sebesar 17 juta barel per tahun. Kenyataannya, minyak yang terangkat hanya sekitar tujuh juta barel per tahun.Karena tidak memenuhi target, Pemerintah Bojonegoro tengah melakukan upaya antisipasi untuk pembayaran sejumlah proyek. Kemungkinan, penundaan pembayaran sejumlah proyek baru akan terealisasi pada tahun anggaran 2010 mendatang."Mungkin penundaan pembayaran," tegasnya tanpa menyebutkan sejumlah proyek yang tertunda pembayarannya.Sebelumnya Bupati Bojonegoro Suyoto mengatakan ada beberapa potensi ekonomi dari sektor nonmigas yang kini tengah digalakkan, di antaranya mengoptimalkan sejumlah sektor pariwisata seperti Wana Wisata Dander, juga Bendungan Pacal Kecamatan Temayang. Selain itu, di sektor perekonomian rakyat seperti kerajinan dari kayu jati dan makanan tradisional. "Jangan terlalu tergantung migas dulu," tegasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar