Label

Kamis, 07 Januari 2010

Investasi Migas 2009 Merosot

Realisasi investasi di subsektor minyak dan gas bumi (migas) tahun ini menurun sekitar 10% dibandingkan tahun lalu, yakni dari sekitar Rp135,25 triliun menjadi Rp121,84 triliun. Demikian dikemukakan Direktur Jenderal Migas Departemen ESDM Evita Legowo dalam paparan kinerja sektor ESDM tahun 2009. Menurut dia, dari realisasi investasi, sektor hulu migas mengalami penurunan cukup signifikan. Realisasi diperkirakan hanya mencapai sekitar Rp108,74 triliun dari target Rp131,66 triliun. Sementara itu, di investasi sektor hilir justru meningkat, yakni dari target sekitar Rp6,120 triliun tercapai Rp13,1 triliun. Hal itu juga membuat dana bagi hasil subsektor migas menurun dibanding tahun lalu, yakni dari Rp34,2 triliun menjadi Rp22,13 triliun. Sementara penyerapan tenaga kerja juga menurun dari 288.875 orang menjadi 278.996 orang. Menurunnya investasi membuat penerimaan negara dari subsektor itu meleset dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara. Dari target sebesar Rp183,607 miliar hanya tercapai Rp182,634 triliun. Menurut dia, penurunan ini tak lepas akibat kelesuan perekonomian dunia akibat krisis ekonomi keuangan negara-negara maju. Selain, itu, investor mengaku masih memiliki kekhawatiran terkait persoalan cost recovery. "Para pemodal masih khawatir dengan belum jelasnya penyelesaian rancangan peraturan pemerintah (RPP) tentang cost recovery," ujarnya. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh mengatakan, penurunan investasi di subsektor migas berkontribusi menurunkan total investasi di sektor ESDM dibandingkan tahun lalu. Tahun ini total investasi mencapai Rp192,97 triliun, lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang mencapai sekitar Rp199,39 triliun. Adapun kontribusi masing-masing sektor terhadap total investasi itu terdiri dari mineral, batubara, dan panas bumi sebesar Rp18,12 triliun, migas Rp121,84 triliun, dan ketenagalistrikan Rp53 triliun. Meski migas menurun, realisasi total penerimaan sektor ESDM tahun 2009 diperkirakan meningkat 2,17% dibanding target APBN. Yakni dari target penerimaan sektor ESDM tahun ini Rp230,208 triliun, tercapai Rp235,314 triliun. Sementara itu, Kementerian ESDM memproyeksikan investasi dari sektor energi 2010 akan mencapai Rp280,63 triliun atau meningkat sekitar 31,2% dibandingkan realisasi investasi 2009 sebesar RP192,97 miliar. Adapun total investasi tersebut terdiri dari investasi sub sektor migas sebesar Rp154,15 triliun, ketenagalistrikan Rp101,46 triliun, dan pertambangan umum Rp25 triliun. (*/OL-02)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar